A.
Latar
Belakang
Kesulitan
belajar merupakan bidang yang sangat luas, dan sangat kompleks untuk
dipelajari, karena menyangkut sekurang-kurangnya aspek psikologis, neurologis,
pendidikan dan aspek kehidupan sosial anak dalam keluarga atau masyarakat.
Setiap disiplin ilmu memiliki cara pandang yang berbeda dalam memahami dan
menjelaskan fenomena kesulitan belajar yang dialami oleh seorang anak.
Ilmu pendidikan
berpendirian bahwa semua anak memiliki perbedaan dalam perkembangan yang
dialami, kemampuan yang dimiliki, dan hambatan yang dihadapi. Akan tetapi ilmu
pendidikan juga berpendirian bahwa meskipun setiap anak mempunyai perbedaan-perbedaan,
mereka tetap sama yaitu sebagai seorang anak. Oleh karena itu jika kita
berhadapan dengan seorang arang anak, yang pertama harus dilihat, ia adalah
seorang anak, bukan label kesulitannya semata-mata yang dilihat. Dengan kata
lain pendidikan melihat anak dari sudut pandang yang positif, dan selalu
melihat adanya harapan bahwa anak akan dapat berkembang secara optimal sesuai
dengan potensi yang dimilikinya. Sudut pandang seperti inilah yang mendorong
para pendidik untuk bersikap optimis dan tidak pernah menyerah.
Pendidikan
memposisikan anak sebagai pusat aktivitas dalam pembelajaran. Ketika
pembelajaran dilakukan maka