BAB 1
Fungsi Agama Dalam Kehidupan Manusia
1.
Pengertian
agama
Jawaban
:
Agama
merupakan respons terhadap kebutuhan untuk mengatasi kegagalan yang timbul
akibat ketidakmampuan mausia untuk memahami kejadian – kejadian atau peristiwa
– peristiwa yang rupanya tidak dapat diketahui dengan tepat.
2.
Mengapa
manusia perlu beragama beserta contohnya
Jawaban
:
-
Manusia
memerlukan agama sebagai pedoman dalam membimbing dan mengarahkan kehidupannya
agar selalu berada dijalan yang benar karena agama memberikan rambu – rambu
yang jelas bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan ALLAH, sesama manusia
dan alam.
-
Manusia
juga memilliki keterbatasan pengetahuan dalam banyak hal oleh karena itulah
maka manusia memerlukan agama untuk membantu dan memberikan pencerahan
spiritual pada dirinya.
Contohnya
:
-
ketika
bencana alam terjadi, manusia tidak memiliki kemampuan untuk mendeteksi secara
tepat maka disitulah agama diperlukan karena manusia memiliki banyak
keterbatasan oleh sebab itu manusia agar menyerahkan sepenuhnya kepada Allah
dengan cara banyak beramal dan mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhi
segala larangannya.
-
Dalam
hal ekonomi : mencari harta yang halal
-
Dalam
hal politik : seorang muslim tidak akan meghalalkan segala cara dan juga
menyalagunakan kekuasaan.
-
Dalam
hal sosial : selalu menjalani hidup harmonis tanpa memandang suku, ras dan
agama
-
Dalam
hal budaya : menjalankan budayaa yang tidak bertentangan dengan islam tetapi
disisi lain tetap menyikapi budaya indonesia.
3. Fungsi
agama bagi manusia beserta contohnya
-
Sebagai
pendorong/ motivator
-
Sebagai
Petunjuk/pedoman bagi manusia
-
Sebagai
pelipur lara dan rekonsiliasi.
-
Sebagai
sistem kepercayaan.
-
Sebagai
sistem ibadah.(tentang cara berkomunikasi dengan Tuhan)
-
Sebagai
sistem kemasyarakataan(mengatur hubungan antar sesama)
-
Memberikan
semangat dan dukungan moril pada saat manusia berada dalam ketidakpastian.
-
Sebagai
pustaka kebenaran(memberikan kebenaran mutlak/kepastian)
Contohnya
-
Ketika
seseorang berbuat kebaikan maka tanpa sengaja orang disekelilingnya akan
mengikuti perilakunya(seperti infaq, sedekah, shalat, dll).
-
Kta
diperintahkaan untuk mendirikan sholat, puasa dll maka perintah itu kita
laksanakan dengan penuh ketaatan/kepatuhan atas dasar keimanan kita kepada
Allah SWT.
-
Larrangan
yang memang dan wajib dijauhi yaitu larangan berjudi.
4. Indikator
manusia beragama beserta contohnya :
Perbedaaan
orang yang sungguh – sungguh beragama dan orang yang pura – pura beragama
1.
Keteguan
iman
Orang yang mempunyai
keteguahan iman yang kuat maka orang tersebut tidak akan terpengaruh oleh
rayuan, harta, tahta dan wanita, akan tetapi iman hanya didedikasikan untuk
ALLAH SWT yang dijelmakan dalam bentuk keadilan, kebenaran dan kebaikan.
2.
Konsisten
dalam mentaati ajaran agama
Konsistensi seseorang
dalam beragama dapat dilihat apakah ia dapat menjalankan perintah agama dengan
baik ataukah tidak, apakah ia dapat meninggalkan apa yang dilarang oleh agama
atau tidak.
3.
Kesalehan
dalam bersikap dan berpirilaku
Kesalehan yang
diwujudkan dalam kehidupan sehari – hari adalah membangun kesadaran sesama
hamba allah harus saling berbuat baik. Kesalehan individu dapat dimulai dari
membangun komitmen untuk menjadi pribadi yang baik, jujur, amanah dan dermawan.
Hal itu semua memiliki
rujukan yaitu Nabi Muhammad SAW.
BAB 2
Dakwa Dan Pemberdayaan Umat Islam Indonesia
1. Pengertian
dakwah
Yaitu merupakan suatu ajaran islam yang secara
sederhana dapat diartikan menyeruh dan mengajak serta memberdayakan diri
sendiri dan orang lain untuk berbuat sesuatu yang baik atau bermanfaat bagi
kehidupannya.
2. Fakta
empirik tentang kondisi umat islam di Indonesia dalam berbagai bidang.
-
Secara
ekonomi umat islam indonesia masih banyak yang berada dibaawah garis
kemiskinan, oleh karena itu perhatian dan tindakan konkrit untuk mencari solusi
perlu segera dilakukan agar tidak terjadi kesenjangan bahkan ketimpangan sosial
yang mencolok.
-
Secara
budaya umat islam di indonesia banyak yang disetir oleh budaya asing sehingga
tanpa disadari mereka telah berkiblat pada budaya mereka seperti dalam hal gaya
hidup.
-
Secara
politik umat islam di indonesia masih banyak yang menjadi obyek politik, mudah
terbawah arus bagai bui dilautan, dibawah kesana – sini tergantung pada elit
yang mengajak, tidak bergantung pada pendirian yang benar.
-
Secara
pendidikan umat islam di indonesia masih banyak yang belum mengenyam pendidikan
yang memadai, khususnya pendidikan formal.
-
Secara
keagamaan umat islam di indonesia masih banyak yang belum memiliki komitmen
keagamaan yang baik, misalnya banyak yang terlibat dalam kasus korupsi, tingkat
kepedulian masih rendah dan bangga melakukan perbuatan dosa.
3. Dakwah
dan Bentuk Konkrit Pemberdayaan Umat Islam Indonesia
-
Dakwah
tidak hanya bersentuhan oleh aktivitas agama saja melainkan juga dalam seluruh
aspek kehidupan manusia agar selalu berada dijalan yang benar.
-
Dakwah
dilakukan secara lisan : memberi nasehat, mengingatkan diri sendiri dan orang
lain apabila melakukan kesalahan dan mengajak kejalan yang benar.
-
Dakwah
dilakukan dengan perbuatan : cara berbuat sesuatu yang baik yang sesuai dengan
profesinya masing – masing
-
Dakwah
dengan harta : dengan cara sedekah, zakat, dan infaq
-
Berdakwah
sesuai dengan kapasitasnya
-
Implikasi
dalam dakwah :
1.
Amar
makruf : moral support(tumbuhnya kebaikan)
2.
Nahi
munkar : moral control (membentengi
keburukan )
-
Konsekuensi
orang hanya bisa menyeruh tanpa adanya perbuatan adalah ia akan berdosa
4. Bentuk
konkrit pemberdayaan umat islam dalam berbagai bidang
-
Dalam
bidang ekonomi : program konkrit yang dirintis oleh pemerintah yaitu, PROGRAM
NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT(PNPM), progaram pelatihan usaha, program
pendampingan, program penyaluran harta dari zakat, infaq juga memberikan
konstribusi yang besar dalam membantu umat islam secara ekonomi, selalu
bersemangat dalam bekerja untuk mendapatkan rizky yaang halal, setiap muslim
harus memiliki etos kerja.
-
Dalam
bidang pendidikan : mendapat penyuluhan pentingnya pendidikan melalui program
partisipasi masyarakat, wajib belajar pendidikan bagi anak – anak Indonesia,
pendidikan murah bahkan gratis dengan memberikan layanan yang berkualitas.
-
Dalm
bidang budaya : membuat program kegiatan yang lebih bermanfaat dengan
kemasan menarik bagi anak muda, misalnya
kompetisi olah raga, unjuk keterampilan, kegiatan keagamaan dll.
-
Dalam
bidang politik : pemberdayaan politik
umat islam, misalnya dilakukan pencerahan politik melalui penyuluhan(menekankan
prinsip kejujuran, cerdas, baik dan amanah)
-
Dalam
bidang keagamaan : dimulai dari keluarga memberikan pendidikan/ pengertian
tentang agama, apa saja yang dilakukan dlam beragama, kemudian dilanjutkan
kesekolah – sekolah berbasis islam.
5. Pihak
yang Berperan dalam Pemberdayaan Umat Islam di Indonesia.
-
Melalui
Lembaga swadaya masyarakat(LSM) :
penyediaan pendidikan dasar program pengembangan masyarakat, pengentasan
kemiskinan, kajian keagamaan dll.
-
Para
cerdik cendikiawan (melalui sumbangan tenaga dan pemikirannya)
-
Orang
– orang kaya (melalui harta bendanya)
-
Pemimpin
amanah dan jujur(melalui kewenagannya)
-
BAZIS(amil,
zakat. Infaq dan sedekah)
-
GNOTA(Gerakan
Nasional Orang Tua Asuh) untuk membantu anak – anak muslim yang kurang mampu.
Kesimpulan
Dakwah
tidak sekedar memberdayakan umat islam dalam aspek keagamaan saja, melainkan
yang lebih luas untuk meberdayakan umat islam dalam berbagai aspek kehidupannya,
baik sosial, ekonomi, pendidikan, politik, hukum, maupun budaya dengan mengacu
pada konsep amar makruf nahi munkar.
BAB
5
STRATEGI
MEMBANGUN KERUKUNAN INTERN DAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI INDONESIA
Ajaran
islam menganjurkan kepada semua umat manusia untuk senantiasa bekerjasama
(ta’awun) dalam kebaikan. Yang paling utama adalah bagaimana menjaga
kepentingan bangsa dan negara dalam upaya mewujudkan kemasalahatan umat.
1. Perihal
kerukunan intern dan antar umat beragama
Istilah
rukun berasal dari bahasa arab “ Ruknun” artinya asas – asas atau dasar. Dapat diartikan kerukunan umat beragama
adalah hidup berdampingan dalam susunan damai, walupun berbeda keyakinan atau
berbeda agama.ukhwah islamiyah atau persaudaraan secara muuslim berarti saling
menghormati antar sesama, mengembangkan sikap toleransi dan saling membantu
dlam segala hal.
Paling
tidak ditemukan ukhwah tersebut tercermin dalam empat hal :
o
Ukhwah
fi al – ‘ubudiyyah(seluruh makhluk adalah bersaudara/memiliki persamaan)
o
Ukhwah
fi al – insaniyah(seluruh umat manusia bersaudara janganlah saling menggunjing)
o
Ukhwah
fi al wathaniyah wa al nasab(persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan)
o
Ukhwah
fi din al – islam(persaudaraan antar sesama muslim)
Kerukunan
intern umat beragama di Indonesia haruslah bedasarkan semangat ukhuwah
islamiyah(persaudaraan sesama muslim). Kesatuan dan persatuan intern umat islam
diikat oleh kesamaan aqidah islam, akhlaq, dan sikap beragama berdasarkan Al –
Quran dan Hadist. Universalisme islam digambarkan pada tidak adanya paksaan
bagi manusia untuk memasuki agama islam, hal ini menunjukan bahwa agama islam
adalah agama yang menghormati agama yang lain. Paradigma toleransi antar umat
beragama ditunjukan sebagai berikut :
§
Bertetangga
yang baik
§
Saling
membantu dalam menghadapi musuh bersama
§
Membelah
mereka yang teraniayah
§
Saling
menasehati
§
Menghormati
kebebasan beragama
2.
Landasan
hukum dalam membina kerukunan umat beragama di indonesia
Beberapa
landasan hukum negara dalam membina kerukunan intern umat beragama :
o
Landasan
idiil(pancasila sila pertama)
o
Landasan
konstitusional(UUD 1945 pasal 29 ayat 1 : negara berdasarkan atas Ketuhanan
Yang Maha Esa dan pasal 29 ayat 2 : menjamin penduduk untuk memeluk agamanya
masing – masing dan untuk beribadat menurut agamanya masing – masing).
o
Landasan
strategis,(ketetapan MPR no. IV tahun 1999 tentang garis – garis besar haluan
negara : terciptanya suasana kehidupan beragama yang penuh keimanan dan
ketakwaan penuh kerukunan yang dinamis antarumat beragama)
o
Landasan
operasional(UU No. 1/PNPS/1996 tentang larangan dan pencegahan penodahan dan
penghinaan agama, keputusan bersama menteri dalam negeri dan menteri luar
negeritentang kelancaran pelaksanaan ibadah, Sk menteri Agama dan menteri dalam
negeri tentang cara pelaksanaan penyiaran agama)
3.
Strategi
pembangunan kerukunan umat beragama di Indonesia
1.
Menebar
toleransi,tidak saling melarang beragama dan menyiksa orang yang berbeda
keyakinan.(semua agama itu pada prinsip yang sama “kalimatun sawa” kebenaran
universal yang tunggal berupa paham KETUHANAN YANG MAHA ESA)
2.
Meningkatkan
hubungan melalui komunikasi yang intensif diantara umat beragama.
No comments:
Post a Comment