History Aliran
Eksistensialisme
Secara umum eksistensialisme merupakan suatu aliran
filsafat yang lahir karena ketidakpuasan beberapa filusuf yang memandang bahwa
filsafat pada masa yunani hingga modern terjadi penolakan. Beberapa hal
mengenai penolakan untuk mengikuti suatu aliran :
Penolakan terhadap kemampuan suatu
kumpulan keyakinan
Khususnya kemampuan sistem
Rasa tidak puas terhadap filsafat
tradisional yang bersifat dangkal
Akademik dan jauh dari kehidupan
Pemberontakan terhadap alam yang impersonal
yang memandang manusia terbelenggu dengan aktifitas teknologi yang membuat
manusia kehilangan hakekat hidupnya sebagai manusia yang bereksistensi.
Beberapa Definisi Para Tokoh
} Soren Aabye Kiekeegaard
eksistensi
manusia bukanlah sesuatu yang statis tetapi senantiasa mengalami perubahan
nyata.
} Friedrich Nietzsche
eksistensi
merupakan manusia yang mempunyai keinginan untuk berkuasa (will to power), dan
untuk berkuasa manusia harus menjadi manusia super (uebermensh).
} Jean Paul Sartr
Konsep manusia yang bereksistensi adalah makhluk yang hidup dan berada
dengan sadar dan bebas bagi diri sendiri.
Eksistensi oleh
kaum eksistensialis disebut Eks bearti keluar, sintesi
bearti berdiri. Jadi ektensi bearti berdiri sebagai diri sendiri
Menurut eksistensialisme ada 2 jenis filsafat/aliran tradisional :
- Filsafat spekulatif Menjelaskan tentang hal-hal yang fundamental tentang pengalaman, dengan berpangkal pada realitas yang lebih dalam yang secara inheren telah ada dalam diri individu
- Filsafat skeptis Berpandangan bahwa semua pengalaman manusia adalah palsu, tidak ada satupun yang dapat kita kenal dari realitas.
Ciri-ciri
eksistensi
- Selalu melihat cara manusia berada
- Eksistensi diartikan secara dinamis sehingga ada unsur berbuat dan menjadi
- Manusia dipandang sebagai suatu realitas yang terbuka dan belum selesai
- berdasarkan pengalaman yang konkret.
Pandangan
eksistensi
1. menurut
metafisika (hakekat kenyataan)
pribadi manusia tak sempurna, dapat diperbaiki
melalui penyadaran diri dengan menerapkan prinsip & standar pengembangan ke
pribadian
2. Epistimologi (hakekat
pengetahuan)
Data-Internal–pribadi, acuannya kebebasan
individu memilih
3. Logika (hakekat penalaran)
Mencari pemahaman tentang kebutuhan &
dorongan internal melaui analis & introfeksi diri
4. Aksiologi (hakekat nilai)
Standar dan prinsip yang bervariasi pada tiap
individu bebas untuk dipilih-diambil
5. Etika (hakekat kebaikan)
Tuntutan moral bagi kepentingan pribadi tanpa
menyakiti yang lain
6. Estetika (hakekat keindahan)
Keindahan ditentukan secara individual pada
tiap orang oleh dirinya
7. Tujuan hidup
Menyempurnakan diri melalui pilihan standar
secara bebas oleh tiap individu, mencari kesempurnaan hidup
No comments:
Post a Comment