Wednesday, December 11, 2013

TUGAS KELOMPOK " BIOGRAFI HAJI AHMAD DAHLAN"


“LANDASAN KEPENDIDIKAN”
Nama Kelompok 1 :
1.      Cici Hizwati               (131714033)
2.      Divta Registia            (131714067)
3.      Ely Rahmawati          (131714050)
4.      Devi Diana Hasna     (131714058)
5.      Luckita H.P               (131714001)
6.      Imellatin Adhasani    (131714068)
7.      Asmi Leonita R         (131714024)
8.      Alfiyan Z.H                (131714015)

BIOGRAFI HAJI AHMAD DAHLAN
A.      Sejarah
Kyai haji ahmad dahlan dilahirnya dari kedua orang tuanya, yaitu K.H abu bakar dan Nyai abu bakar. Ia anak ke-4 dari 7 bersaudara, yang keseluruhan saudaranya perempuan kecuali adik bungsunya.
Dalam silsilah ia termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, wali besar wali songo, yang merupakan pelopor pertama dari penyebaran dan pengembangan islam di jawa. Adapun silsilahnya ialah Muhammad Darwisy bin K.H Abu Bakar bin K.H Muhammad Sulaiman bin Kyai Murtadla bin Kyai Ilyas bin Demang Djurug Djuru Kapindo bin Demang Djurug Djuru Sapisan bin Maulana Sulaiman Ki Ageng Ceribig bin Maulana Muhammad Fardlul’llah bin Maulana ‘Ainun Yaqin bin Maulana Ishaq bin Maulana Malik Ibrahim.
Muhammad didik daam lingkungan pesantren sejak kecil mengajarinya pengetahuan agama dan bahasa arab. Ia menunaikan ibadah haji ketika berusia 15 tahun. Disinilah ia berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam dunia islam, seperti muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha dan Ibn Taimiyah. Buah pemikiran tokoh-tokoh islam ini mempunyai pengaruh besar pada darwisy. Jiwa dan pemikiranya disemangati oleh aliran pembaharuan ini yang kelak kemudian hari menampilkan corak keagamaan yang sama. Yaitu melalui Muhammadiyah yang bertujuan untuk memperbaharui pemahaman keagamaan.


B.      Aplikasi di sekolah
Untuk membangun upaya dakwah, maka dahlan gigih membina angkatan muda untuk turut bersama-sama melaksanakan upaya dakwah tersebut., dan juga untuk meneruskan dan melangsungkan cita-citanya membangun dan memajukan bangsa ini dengan membangkitkan kesadaran akan ketertindasan dan ketertinggalan umat islam di indonesia. Strategi yang dipilihnya untuk mempercepat dan memperluas gagasannya tentang gerakan dakwah Muhammadiyah, dengan mendidik para calon pamong praja yang belajar di osvia magelang dan para calon guru yang belajar di Kweekschool Jetis Jogjakarta. Karena ia sendiri diizinkan oleh pemerintah kolonial untuk mengajarkan agama islam di kedua sekolah tersebut.
Dengan mendidik para pamong praja diharapkan akan dengan segera memperluas gagasannya. Demikian juga dengan mendidik para calon guru diharapkan akan segera mempercepat proses transformasi ide tentang gerakan dakwah muhammadiyah. Oleh karena itu dahlan juga mendirikan sekolah guru yang dikenal dengan Sekolah Madrasah Mu’alimin. Sebagai seorang yang aktif dalam kegiatan bermasyarakat dan mempunyai gagasan-gagasan cemerlang dahlan juga dengan mudah diterima dan dihormati di kalangan masyarakat sehingga ia juga dengan cepat mendapatkan tempat di organisasi Jam’iyatul Khair, Budi Utomo, Syariat Islam dan Comite Pembela Nabi Muhammad Saw.
Pada tahun 1912 ahmad dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita pembaharuan islam di bumi nusantara. Ia ingin mengajak umat islam indonesia kembali hidup menurut menurut tuntutan al-quran dan al-hadits. Perkumpulan ini berdiri sejak tanggal 18 nopember 1912, dan sejak awal dahlan telah menetapkan bahwa muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.


C.      problematika
Gagasan pendirian Muhammadiyah juga mendapatkan resistensi baik dari keluarga maupun masyarakat, Tetapi ada juga berbagai fitnah, tuduhan dan hasutan datang bertubi-tubi kepadanya. Ia dituduh hendak mendirikan agama baru yang menyalahi agama islam. Ada yang menuduhnya kyai palsu adapula yang ingin membunuhnya. Namun, rintangan-rintangan tersebut dihadapinya dengan sabar. Keteguhan hatinya untuk melanjutkan cita-cita dan pembaharuan islam di tanah air bisa mengatasi semua rintangan tersebut.

No comments:

Post a Comment