“LANDASAN KEPENDIDIKAN”
Nama Kelompok 1 :
1.
Cici Hizwati (131714033)
2.
Divta Registia (131714067)
3.
Ely Rahmawati (131714050)
4.
Devi Diana Hasna (131714058)
5.
Luckita H.P (131714001)
6.
Imellatin Adhasani (131714068)
7.
Asmi Leonita R (131714024)
8.
Alfiyan Z.H (131714015)
BIOGRAFI HAJI
AHMAD DAHLAN
A. Sejarah
Kyai haji ahmad dahlan
dilahirnya dari kedua orang tuanya, yaitu K.H abu bakar dan Nyai abu bakar. Ia
anak ke-4 dari 7 bersaudara, yang keseluruhan saudaranya perempuan kecuali adik
bungsunya.
Dalam silsilah ia termasuk
keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, wali besar wali songo,
yang merupakan pelopor pertama dari penyebaran dan pengembangan islam di jawa.
Adapun silsilahnya ialah Muhammad Darwisy bin K.H Abu Bakar bin K.H Muhammad
Sulaiman bin Kyai Murtadla bin Kyai Ilyas bin Demang Djurug Djuru Kapindo bin Demang
Djurug Djuru Sapisan bin Maulana Sulaiman Ki Ageng Ceribig bin Maulana Muhammad
Fardlul’llah bin Maulana ‘Ainun Yaqin bin Maulana Ishaq bin Maulana Malik
Ibrahim.
Muhammad didik daam
lingkungan pesantren sejak kecil mengajarinya pengetahuan agama dan bahasa
arab. Ia menunaikan ibadah haji ketika berusia 15 tahun. Disinilah ia
berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam dunia islam, seperti
muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha dan Ibn Taimiyah. Buah pemikiran
tokoh-tokoh islam ini mempunyai pengaruh besar pada darwisy. Jiwa dan
pemikiranya disemangati oleh aliran pembaharuan ini yang kelak kemudian hari
menampilkan corak keagamaan yang sama. Yaitu melalui Muhammadiyah yang
bertujuan untuk memperbaharui pemahaman keagamaan.
B. Aplikasi di sekolah
Untuk membangun upaya dakwah,
maka dahlan gigih membina angkatan muda untuk turut bersama-sama melaksanakan
upaya dakwah tersebut., dan juga untuk meneruskan dan melangsungkan
cita-citanya membangun dan memajukan bangsa ini dengan membangkitkan kesadaran
akan ketertindasan dan ketertinggalan umat islam di indonesia. Strategi yang
dipilihnya untuk mempercepat dan memperluas gagasannya tentang gerakan dakwah Muhammadiyah,
dengan mendidik para calon pamong praja yang belajar di osvia magelang dan para
calon guru yang belajar di Kweekschool Jetis Jogjakarta. Karena ia sendiri
diizinkan oleh pemerintah kolonial untuk mengajarkan agama islam di kedua
sekolah tersebut.
Dengan mendidik para pamong
praja diharapkan akan dengan segera memperluas gagasannya. Demikian juga dengan
mendidik para calon guru diharapkan akan segera mempercepat proses transformasi
ide tentang gerakan dakwah muhammadiyah. Oleh karena itu dahlan juga mendirikan
sekolah guru yang dikenal dengan Sekolah Madrasah Mu’alimin. Sebagai seorang
yang aktif dalam kegiatan bermasyarakat dan mempunyai gagasan-gagasan cemerlang
dahlan juga dengan mudah diterima dan dihormati di kalangan masyarakat sehingga
ia juga dengan cepat mendapatkan tempat di organisasi Jam’iyatul Khair, Budi
Utomo, Syariat Islam dan Comite Pembela Nabi Muhammad Saw.
Pada tahun 1912 ahmad dahlan
mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita pembaharuan
islam di bumi nusantara. Ia ingin mengajak umat islam indonesia kembali hidup
menurut menurut tuntutan al-quran dan al-hadits. Perkumpulan ini berdiri sejak
tanggal 18 nopember 1912, dan sejak awal dahlan telah menetapkan bahwa
muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di
bidang pendidikan.
C. problematika
Gagasan pendirian Muhammadiyah
juga mendapatkan resistensi baik dari keluarga maupun masyarakat, Tetapi ada
juga berbagai fitnah, tuduhan dan hasutan datang bertubi-tubi kepadanya. Ia
dituduh hendak mendirikan agama baru yang menyalahi agama islam. Ada yang
menuduhnya kyai palsu adapula yang ingin membunuhnya. Namun,
rintangan-rintangan tersebut dihadapinya dengan sabar. Keteguhan hatinya untuk melanjutkan
cita-cita dan pembaharuan islam di tanah air bisa mengatasi semua rintangan
tersebut.
No comments:
Post a Comment