KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “KEBERADAAN FILSAFAT ABAD MODERN”.
Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu. Dalam menyelesaikan makalah ini,
banyak pihak yang membantu penulis. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
banyak terimakasih kepada :
1.
Drs.
FX. Mas Subagio, selaku dosen mata kuliah Filsafat Ilmu.
2.
Orang
tua tersayang yang telah mendidik dan memberikan dorongan moral dan do’a kepada
penulis.
3.
Teman-teman
kelas MP 2013 A tercinta.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa makalah ini
jauh lebih sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi penyempurnaan penyusunan makalah. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis, dan umumnya bagi pembacanya. Amin.
Surabaya, 16 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI...............................................................................................................................................ii
Daftar
pustaka................................................................................................................................6
Masa modern menjadi identitas di dalam
filsafat Modern. Pada masa ini rasionalisme semakin dipikirkan. Abad
Pertengahan itu berakhir pada abad 15 dan 16 atau pada akhir masa Renaissance. Masa setelah Abad Pertengahan adalah masa
Modern. Sekalipun, memang tidak jelas kapan berakhirnya Abad Pertengahan itu.
Akan tetapi, ada hal-hal yang jelas menandai masa Modern ini, yaitu berkembang
pesat berbagai kehidupan manusia Barat, khususnya dalam bidang kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan ekonomi. Usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik Yunani-Romawi.Kebudayaan ini pulalah yang diresapi oleh
suasana kristiani.
Satu hal yang yang menjadi perhatian pada
masa Renaissance ini adalah ketika kita melihat perkembangan pemikirannya.
Perkembangan pada masa ini menimbulkan sebuah masa yang amat berperan di dalam
dunia filsafat. Inilah yang menjadi awal dari masa modern. Timbulnya ilmu
pengetahuan yang modern, berdasarkan metode eksperimental dan matematis.Segala
sesuatunya, khususnya di dalam bidang ilmu pengetahuan mengutamakan logika dan
empirisme. Aristotelian menguasai seluruh Abad Pertengahan ini melalui hal-hal
tersebut.
Pada masa Modern terjadi perkembangan yang
pesat pada bidang ekonomi. Dari sudut pandang sosio-ekonomi menjelaskan bahwa
individu berhadapan dengan tuntutan-tuntutan baru dan praktis yang harus
dijawab berdasarkan kemampuan akal budi yang mereka miliki.Kemampuan ini tanpa
harus mengacu kepada otoritas lain, entah itu dari kekuasaan gereja, tuntutan
tuan tanah feodal, maupun ajaran muluk-muluk dari para filsuf.
Dari sudut pandang sejarah Filsafat Barat
melihat bahwa masa modern merupakan periode dimana berbagai aliran pemikiran
baru mulai bermunculan dan beradu dalam kancah pemikiran filosofis Barat. Sejarah
filsafat pada masa modern ini dibagi ke dalam tiga zaman atau periode, yaitu: zaman
Renaissans
(Renaissance), zaman Pencerahan Budi (Aufklarung), dan zaman Romantik, khususnya periode Idealisme Jerman.
Rene Descartes merupakan filsuf yang paling terkenal pada
masa filsafat modern ini.Rene Descartes (1596-1650) diberi gelar
sebagai bapak filsafat modern. Dia adalah seorang filsuf Perancis.Descartes
belajar filsafat pada Kolese yang dipimpin Pater-pater Yesuit di desa La
Fleche. Descartes menulis sebuah buku yang terkenal, yaitu Discours de
la method pada tahun 1637. Bukunya tersebut berisi tentang uraian tentang
metode perkembangan intelektual dengan lantang menyatakan bahwa tidak merasa
puas dengan filsafat dan ilmu pengetahuan yang menjadi bahan pendidikannya. Dia
juga menjelaskan bahwa di dalam dunia ilmiah tidak ada sesuatu pun yang
dianggapnya pasti. Segala sesuatu dapat dipersoalkan dan pada kenyataannya
memang dipersoalkan juga
Periode ini
diawali oleh zaman Renaisans dan dimatangkan oleh gerakan Aufklarung pada abad
18 dan ia mengandung dua unsure
penting yaitu berkurangnya kuasa gereja dan menguatnya kuasa ilmu pengetahuan. Peranan akal budi terasa amat
kuat setelah pelepasan otoritas gerejani yang sangat dogmatis. Maka ciri utama filsafat Barat Modern adalah
penekanan pada otoritas kuasa politik dan ilmu pengetahuan. Pengetahuan tidak
mutlak berawal dari kitab suci atau dogma – dogma gereja, bukan juga dari
penguasa feodal, melainkan dari diri manusia sendiri. Karena itu corak filsafat
modern adalah sangat anthoprosetris. Zaman ini juga ditandai oleh berbagai
penemuan ilmiah.
Wacana
filsafat yang menjadi topik utama zaman modern adalah persoalan
epistemologis(terutama abad 17) yaitu : bagaimana manusia memperoleh
pengetahuan dan apakah sarana – sarana untuk mencapai pengetahua yang benar dan
apa itu kebenaran.
Kita mengenal beberapa orang yang patut disebut dalam dunia ilmu pengetahuan adalah :
1.
Rene
Descartes (1596-1650)
Menjadi pelopor dalam filsafat dan ilmu matematika. Ia menemukan
system koordinat dalam ilmu pasti yang terdiri dari dua garis lurus x dan y
dalam bidang datar. Garis x letaknya horisontal dan disebut axis atau sumbu
x, dan garis y tegak lurus pada sumbu x, karena sistem ini berdasarkan dua garis lurus maka sistem koordinat itu
disebut orthogonal coordinat system.
Kedudukan tiap titik dalam bidang tersebut diproyeksikan dengan garis – garis
lurus pada sumbu x dan y. Maka
kedududukan tiap titik potong kedua sumbu menyusuri sumbuh – sumbuh tadi. Hal
ini penting khusus untuk hubungan antara ilmu ukur bidang datar dngan aljabar. Penemuan Descartes tentang system koordinat disebut
Geometri Analitis.
2.
Isac
Newton (1642-1727)
Yang menemukan teori gravitasi , perhitungan calcus dan optika.
Teori gravitasi adalah penerusan dari apa yang sudah dirintis oleh Galileo dan
Kepler. Galileo mempelajari pergerakan dengan lintasan lurus. Kepler
mempelajari pergerakan dengan lintasan tertutup atau elips. Sehingga dari
pendapat tersebut menjelaskan bahwa teori gravitasi juga dapat membuktikan
penelitian laboratorium dan penemuan planet baru dialam semesta. Perhitungan
kalkulus adalah hubungan antara X dan Y. Cara perhitungan seperti ini berguna
untuk menghitung berbagai hubungan antara dua atau lebih hal yang berubah
bersama dengan ketentuan yang teratur. Optika adalah mengenai cahaya. Dengan
adanya pembiasan matahari oleh prisma
membuktikan bahwa cahaya itu terdiri dari komponen yang terbentang antara merah
dan ungu.
3.
Charles
Darrwin (1809 - 1882)
Dikenal sebagai
penganut teori evolusi. Menurutnya semua perkembangan yang terjadi pada makhluk
dibumi terjadi karena seleksi alami. Teorinya yang terkenal adalah struggle
for live . perjuangan untuk hidup terdapat dalam setiap kumpulan
makhluk hidup yang sejenis yang dapat menampilkan kelainan – kelainan kecil.
Semua mereka memiliki daya sesuai yang berbeda terhadap lingkungan. Yang dapat
menyesuaikan diri memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup dan yang tidak mampu akan punah karena kalah bersaing.
Karena itu yang dapat bertahan adalah yang paling unggul/kuat (survival of the
fittest).
Selain
dari itu, persoalaan yang muncul waktu itu juga ialah bagaimana manusia
memperoleh pengetahuan dan apa sarana-sarana yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan yang benar, dan apa itu kebenaran. Dua aliran filsafat yang
memberikan jawaban berbeda bahkan saling bertentangan adalah aliran dari :
Rene Descartes yang mendirikan aliran rasionalisme
berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah akal. Hanya
pengetahuan yang diperoleh lewat akallah yang memenuhi syarat yang dituntut
oleh semua pengetahuan ilmiah.Latar belakang munculnya rasionalisme adalah
keiginan untuk membebaskan diri dari segala pemikiran tradisional (skolastik),
yang pernah diterima, tetapi ternyata tidak mampu menangani hasil-hasil ilmu
pengetahuan yang dihadapi. Descartes menginginkan cara yang baru dalam berpikir,
maka diperlukan titik tolak pemikiran yang pasti yang dapat ditemukan dalam
keragu-raguan, jelasnya,
bertolak dari keraguan untuk mendapat kepastian.
Karena adanya kemajuan ilmu pengetahuan dapat dirasakan
manfaatnya, pandangan orang terhadap filsafat mulai merosot. Hal ini terjadi
karena filsafat dianggap tidak berguna lagi bagi kehidupan . pada sisi lain,
ilmu pengetahuan besar sekali manfaatnya bagi kehidupan. Kemudian beranggapan
bahwa pengetahuan yang bermanfaat, pasti dan benar hanya diperoleh lewat
indera, dan inderalah satu-satunya sumber pengetahuan. Pemikiran tersebut lahir
dengan nama empirisme. Empirisme berasal dari kata empeira yang berarti
kepercayaan terhadap pengalaman. Jadi empirisme merupakan pandangan atau sikap
yang menekankan pada peranan pengalaman dalam mencari pengetahuan.
Selain
itu dari dua aliran tersebut muncul juga sejumlah aliran lain pada abad modern
ini , yaitu :
Kritisme(Aufklarung)
Filsafat kritisme disebut juga filsafat zaman
pencerahan (Aufklarung), muncul abad ke-18 dimana lahirnya filsafat
kritisme ini dilatarbelakangi pertentangan antara rasionalisme dengan
empirisme. Dan seorang ahli pikir dari Jerman mencoba menyelesaikan persoalan
ini dengan sebuah analisa. Akhirnya ia mengakui peranan akal dan keharusan
empiri, kemudian dicobanya mengadakan sintesis. Walaupun semua pengetahuan
bersumber pada akal (rasionalisme), tetapi adanya pengertian timbul dari benda
(empirisme). Ibarat burung terbang harus mempunyai sayap (rasio) dan udara
(empiris).
Peristiwa di dunia ini hanya dapat dimengerti apabila
suatu syarat dipenuhi, yaitu jika peristiwa-peristiwa itu sudah secara otomatis
mengandung penjelasan-penjelasannya. Ide yang berpikir itu sebenarnya adalah
gerak yang menimbulkan gerak lain. Artinya gerakan yang menimbulkan tesis, kemudian menimbulkan anti tesis (gerak
yang bertentangan), kemudian muncul sintesis yang merupakan tesis baru, yang
nantinya menimbulkan antithesis dan seterusnya. Inilah yang disebut dengan
dialektika. Proses dialektika inilah yang menjelaskan segala peristiwa.
Filsafat positivisme lahir pada abad ke-19. Titik tolak
pemikirannya, apa yang telah diketahui adalah yang factual dan yang positif,
sehingga metafisika ditolaknya. Maksud positif adalah segala gejala dan segala
yang tampak seperti apa adanya, sebatas pengalaman-pengalaman objektif. Jadi
setelah fakta diperolehnya, fakta-fakta tersebut diatur agar dapat memberikan
semacam asumsi (proyeksi) ke masa depan.
Marxisme adalah aliran filsafat yang ditunjukan kepada
ajaran Karl Marx. Aliran marxisme lahir dari suatu pertemuan dari
tempat-tempat Karl Marx dalam sejarah ide-ide dan suatu detik sejarah
perjuangan kelas-kelas yaitu kelahiran gerakan tubuh. Ajaran filsafat Karl Marx
disebut juga materialisme diakletik dan disebut juga materialisme historis. Para filsuf hanya menafsirkan dunia, tetapi bagi Marx
yang terpentingg adalah bagaimana mengubahnya. Yang perlu diubah adalah keadaan
masyarakat yang ditindas oleh kaum borjouis atau kapitalis, penghisap kaum
proletarian. Filasafat modern juga melahirkan revolusi industri pada abad 18
dan ideologi – ideologi dunia seperti liberalisme, kapitalisme, sosialisme dan
komunisme.
Filsafat
abad modern merupakan buah pemikiran yang dari abad ke abad dapat
berubah sesuai dengan kondisi yang ada pada saat itu sehingga melahirkan sebuah
ilmu pengetahuan yang didasarkan pada perdebatan yang melahirkan keyakinan
masing – masing.
Munculnya
sejumlah aliran – aliran yang dimulai dari aliran Rasionalisme sampai aliran –
aliran baru hingga munculnya tokoh pertama fisafat modern adalah Descartes,
membuat filsafat abad modern semakin berwarna dengan dianutnya kembali Rasionalisme seperti pada masa yunani
kuno. Diantara aliran – aliran tersebut banyak yang menggunakan ilmu
pengetahuan(rasio/akal) sebagai tolak ukur dalam menentukan suatu tindakan.
Daftar pustaka
·
Konrat
kebung, 2011.filsafat abab modern. Jakarta : prestasi pustaka
·
Drs
. H. A.Fuad Ihsan. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta : Rineke cipta.
·
Faisal,
Muhammad. 2013. “Eksistensialisme Sartre” (online), http://filsafat.kompasiana.com/2013/01/10/eksistensialisme-sartre-523129.html, di akses pada 07 oktober 2013.
No comments:
Post a Comment