Sunday, December 1, 2013

kapita selekta manajem Tugas Kelompok




Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaikan tugas kami yaitu makalah kapita selekta manajemen yang berjudul ‘PEMBANGUNAN MELALUI DESENTRALISASI ‘Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam makalah ini, dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami.
Penulis menyadari betul bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.










                                      Surabaya, 20 oktober 2013


Penulis 









DAFTAR ISI
                         

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii



















BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

Berbagai keuntungan dari desentralisasi pemerintahan bagi negara-negara berkembang bukan hal yang baru, bukan pula hal yang dipermasalahkan secara serius. Namun demikian, berbagai usaha untuk merealisirpemikiran-pemikiran mengenai struktur pemerintahan yang didesentralisir dalam praktek sebenarnya telah dilaksanakan dengan baik dalam keraguan maupun tidak dilaksanakan sama sekali. Hasil-hasil dari usaha desentralisasi sejauh ini masih mengecewakan. Hal ini diakibatkan karena adanya pelaksanaan yang tidak efisien, tujuan dari desentralisasi sejak permulaannya terlalu terbatas, dampak pembangunan daerah pedesaan tidak mempunyai jangkauan cukup jauh. Terlalu banyak harapan yang ditujukan pada suatu instrumen yang tidak cocok untuk menangani semua masalah sekaligus. Dengan bantuan latihan yang berorientasi pada sasran, berbagai tindakan yang telah disesuaikan dengan keadaan, khusunya unuk memenuhi kebutuhan petugas pemerintahan tingkat menengah, peningkatan administrasi pemerintahan pada tingkat internasional akan berada dalam suatu posisi yang bisa memberikan saham terhadap perencanaan usaha-usaha desentralisasi dari negara-negara berkembang yang berpijak pada landasan yang lebih realistis serta membantu penataan tujuan-tujuan pembangunan dalam tindakan yang nyata.
Sebagai warga Negara yang baik tentunya bukan saja dinilai dari perjuangan untuk menjalankan kewajiban saja. Penyeimbangan antara kewajiban dan hak wargaNegara pun dapat dijadikan cermin keberhasilan akan koherensi hubungan antara pihak pemerintah dan warga sipil. Salah satu hak yang telah, sedang dan akan terus diperjuangkan yakni mengenai kepemimpinan yang menganut system desentralisasi, karena dianggap lebih gesit dalam mendengar dan menyelesaikan aspirasi rakyat bawah. System yang telah berjalan selama beberapa tahun silam ini dinilai masihterus perlu perbaikan dan penyempurnaan sesuai kebutuhan dan tuntutan warga, baik penyempurnaan yang dilakukan dalam bentuk perundang-undangan maupun prakter lapangan langsung, sekalipun memang praktek tersebut selalu harus berdasar pada undang-undang yang berlaku. Hingga saat ini, pembangunan demi pembangunan terus digalakkan sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Potensi SDM maupun SDA yang terdapat di daerah tersebut. karena dalam konteks undang-undang secara tersirat mendelegasikan seluruh pimpinan daerah maupun kabupaten untuk terus berpacu dalam kemajuan daerah masing-masing yang dipimpinnya. Sementara itu, dalam proses desentralisasi ini ditemukan berbagai macam kemelut permasalahan yang berpicu pada pengamalan undang-undang tersebut dan penyelewengan yang dilakukan berbagai pihak. Padahaljika ditinjau pada isi undang-undang secara tersurat sudah cukup sempurna dalam penyusanan dan rencana yang ditargetkan. Hal ini yang mendasari kami untuk mengulas balik dan membedah tuntas mengenai proses pembangunan yang dijadwalkan menggunakan jalur desentralisasi menyeluruh ini. Dimana di dalamnyaakan kita kupas mengenai hasil pencapaian system desentralisasi hingga detik ini dan penyempurnaan administrasi yang telah dilakukan. Tanpa melupakan pembahasan mengenai prakter desentralisai dan training-training yang dilakukan untuk memacu pelaksanaan desentralisasi yang semakin membaik pada masa akan datang.

Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :
1.      Agar pembangunan diindonesia lebih baik lagi,
2.      Memberikan informasi mengenai pembangunan desentralisasi,
3.      Mempelajari tentang pembangunan desentralisasi secara mendalam.


Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini adalah :
1.      Menambah wawasan tentang ilmu mengenai pembangunan desentralisasi,
2.      Menjadi bahan referensi,
3.      Menambah pengetahuan,
4.      Mengetahui tahap-tahap dalam pembangunan desentralisasi,
5.      Dan mengetahui manfaat dari pembangunan melalui desentralisasi.





















BAB II

PEMBAHASAN

Kebijakan desentralisasi

Dengan bantuan latihan yang berorientasi pada sasaran, berbagai tindakan yang telah disesuaikan dengan keadaan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan petugas pemerintah tingkat menengah, peningkatan administrasi pemerintahan pada tingkat internasional akan berada dalam suatu posisi yang bisa memeberikan saham terhadap perencanaan usaha – usaha desentralisasi dari negara – negara berkembang yang berpijak pada landasan yang lebih realistis serta membantu penataan tujuan – tujuan pembangunan dalam tindakan yang nyata.
Permasalahan mengenai tugas – tugas dan organisasi administrasi pemerintah sebagai suatu bagian yang tak terpisahkan dari suatu sistem politik, memerlukan keputusan – keputusan pendahuluan yang diharapkan memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
Bial orang menilai kemampuan administrasi pemerintahan mengamankan keputusan mengenai pemberian pelayanan terhadap masyarakat, jelas sudah bahwa peraangkat administrasi pemerintah telah menjadi sumber kemacetan dibeberapa negara dunia ketiga. Suatu pemerintahan yang didesentralisir berdasarkan beberapa alasan mempunyai peranan untuk menghilangkan sumber kemacetan ini :
1.      Desentralisasi dimaksudkan untuk memperlancar pelaksanaan administrasi pemerintahan pusat dan membantu pelaksanaan administrasi yang lebih berorientasi kepada masalah – masalah kelompok sasaran atau wilayah – wilayah.
2.      Desentralisasi meningkatkan kesadaran negara dalam kaitannya dengan kebutuhan – kebuutuhan warga – warganya, serta menguasai suatu aparat pengawasan yang berlebihan yang dilakukan secara terpusat dan memerlukan biaya yang mahal.
3.      Pada umumnya dimaksudkan untuk membantu suatu struktur yang pruralistis dari pembinaan pendapat politik serta penampungan kepentingan – kepentingan masyarakat yang sesuai dengan pemikiran nilai yang didasarkan pada prinsip – prinsip kemerdekaan dan demokrasi.
Hasil dari usaha – usaha desentralisasi yang dilakukan sejauh ini mempunyai efek ganda pada beberapa negara yaitu :
§  Terdapatnya partisipasi pemerintah daerah yang intensif.
§  Tercapainya suatu administrasi yang lebih efisien.
 Pada kebanyakan negara – negara dunia ketiga, masalah – masalah pelaksanaannya cukup ruwet. Masalah – masalah tersebut adalah tidak cukupnya dukungan yang diberikan oleh pemerintah pusat, masalah politik dan organisasi pemerintahan, sikap yang realistis yang ditujukan oleh para elite politik serta para pejabat pemerintahan.
Terlepas dari pada hambatan – hambatan ini yang menimbulkan keraguan yang telah digambarkan tadi, usaha –usaha desentralisasi yang dilakukan sejauh ini pada umumnya cukup berhasil. Dalam administrasi negara dari beberapa negara berkembang terdapat kekurangan pegawai yang berkualitas dan mempunyai motivasi, terutam pada tingkat menengah. Oleh karena itu merupakan hal yang amat penting untuk menghilangkan pembatasan terhadap sektor pemerintahan, dengan cara menata kembali peraturan – peraturan untuk keadaan – keadaan yang tidak perlu diatur, mengurangi aparat pengawas dan lebih banyak memberikan perangsang terhadap pencapaian tujuan sosial dan ekonomi.
Desentralisasi memerlukan adanya syarat administrative know – how yang dalam banyak hal hanya dimiliki oleh staf yang terlibat dalam pelayanan masyarakat. Akibatnya, langkah – langkah yang dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi administrasi melalui desentralisasi menimbulkan masalah yaitu oleh staf yang tidak setuju akan adanya program tersebut. Pemikiran – pemikiran mengenai “ coorperative Management “ yang telah diterapkan dengan berhasil dalam bentuk yang berbeda – beda di negara – negara industri yang menyuarakan dukungan bagi desentralisasi dalam bidang organisasi administrasi.

Berbagai Ruang Lingkup Prioritas Dari Penyempurnaan Administrasi

Pada ruang lingkup yang memprioritaskan keadaan dimana negara – negara berkembang dalam hal adanya kemungkinan pendelegasian tugas(lembaga – lembaga non pemerintahan),  apabila mereka memiliki perusahaan –perusahaan negara dan bukan ahli wewenang kepada perusahaan – perusahaan swasta.
Beberapa alasan yang dapat dikemukakan untuk menunjang pendelegasian tugas terhadap lembaga –lembaga otonomi non pemerintah. Organisasi – organisasi ini termasuk kecil sehingga mampu menyesuaikan diri dengan cepat dengan permasalahan – permasalahan yang dihadapi. Dalam hal bersaing dengan perusahaan – perusahaan industri mereka mempunyai kedudukan yang lebih baik untuk memperkerjakan staf  yang cakap dan organisasi – organisasi ini merupakaan rekan dari lembaga – lembaga terpercaya dan lembaga – lembaga pembangunan lainnya.
Atas alasan – alasan inilah, lembaga – lembaga otonom merupakan lembaga yang paling cocok sebagai suatu instrument desentralisasi melalui pendelegasian. Istilah desentralisasi mengandung suatu prosedur dengan tiga muka :
-          Alih kewenangan dalam mengambil keputusan kepada pejabat yang lain, misalnya badan – badan pemerintahan ditingkat daerah (disebut pula dekonsentrasi).
-          Alih kewenangan pengambilan keputusan kepada lembaga – lembaga yang lain, misalnya badan – badan pemerintahan ditingkat daerah(dikenal sebagai devolusi).
-          Alih kewenangan kepada lembaga – lembaga non pemerintahan seperti koperasi, badan – badan usaha, organisasi pembangunan, dll.(dikenal sebagai pendelegasian)
Pada desentralisasi tanggung jawab memerlukan adanya pengalihan dana , perincian dari wewenang berskala besar menjadi wewenang berskala kecil pada daerah misalnya dalam program – program pembangunan pedesaan dengan suatu kadar yang cukup memadai.
Desentralisasi dengan sendirinya menuntut lebih banyak pegawai yang cakap. Apabila makin banyak administrasi negara diperlukan dalam kerangka program desentralisasi yaitu dalam melaksanakan tugas – tugas baru dan menangani perubahan – perubahan struktural dalam pelaksanaan fungsi administrasi, makin banyak pula administrasi ini dilibatkan dalam mengaktifkan perubahan sosial, maka makin mendesak pula perlunya penyediaan advance training yang berorientasi pada pembaharuan serta dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi, berkerja sama, menyelesaikan berbagai konflik, serta melibatkan diri dalam cara berpikir kearah pemikiran yang strategis.
Jika usaha – usaha desentralisasi dengan bantuan luar negeri, keberhasilannya tergantung pada kemampuan dari para ahli luar negeri dalam menyesuaikan spesialisasi mereka terhadap “kepekaan antar budaya”. Jadi yang diperlukan dalam hubungan ini adalah kesadaran terhadap adanya masalah serta kemampuan teknis untuk pemecahan masalah tugas – tugas nasional dan bukan pemecahan yang secara politisi(hal yang paten).
Penyempurnaan administrasi sebagai bagian dari kerjasama sumber daya manusia harus memperhatikan kelemahan fungsional dari administras. Dalam beberapa hal, administrasi berorientasi pada hubungan patronage dan clientele untuk memenuhi kepentingan langsung dari stafnya. Dilihat dari sumber dana yang terbatas, perangsang yang tidak memadai  kemudian ketergantungan pribadi serta kemampuan administrasi untuk memecahkan masalah dalam menerima pembaharuan – pembaharuan harus ditempatkan pada urutan bawah.
Dalam kaitannya dengan masalah diatas, penting bagi negara dunia ketiga untuk menonjolkan pentingnya training dan advance training dalam administrasi negara dengan cara melengkapi pemikiran training yang menyeluruh, memperpadukan system advance training kedalam system pengelolaan personalia, menyempurnakan hubungan antara riset, training dan konsultasi serta pemanfaatan yang lebih baik dari kerjasama internasional dalam bidang penyempurnaan administrasi. Pola penataan pegawai serta perencanaan karir harus dikembangkan dengan strukturgaji yang disempurnakan.
Dalam tiga dasar warsa yang lalu, lembaga – lembaga yang terlibat dalam kerja sama pembangunan telah memberikan saham yang cukup banyak terhadap pelaksanaan training dan advance training dalam pelayanaan masyarakat dan pendirian sekolah – sekolah yang relevant di negara – negara berkembang.


Training yang Berorientasi Kepada Praktek


Pada berbagai negara, training menyeluruh diberikan kepada pegawai administrasi pada eselon teratas, namun biasanya hal ini dilakukan dengan mengorbankankan pegawai – pegawai administrasi tingkat menengah dan bawah. Suatu advance training yang sistematis serta berorientasi pada praktek yang disesuaikan dengan pengetahuan dan pengalaman dari pejabat pemerintah hampir tak pernah diberikan. Berdasarkan alasan ini, Bank dunia telah menyarankan untuk melakukan langkah – langkah berikut :
-          Sistem pendidikan dan training harus saling berkaitan secara lebih erat.
-          Kerjasam internasional dalam penyediaan training dan advance training bagi pegawai muda harus diintensifkan.
-          Rencana – rencana pengembangan karir harus ditetapkan.
-          Suatu sistem perangsang kerja terhadap pelayanan masyarakat harus ditetapkan.
-          Sistem informasi pegawai harus ditetapkan.
Langkah – langkah penyempurnaan administrasi dari cara diatas ini pertama – tama harus memfokuskan pada karyawan tingkat menengah. Strategi ini dimaksudkan bagi administrasi pemerintahan pusat yang bersangkutan dan strategi ini cocok untuk negara – negara dunia ketigayang berusaha melakukan pembaharuan dan desentralisasi, akan tetapi dalam sistem politik yang otoriterdan disentralisir secara ketat, penyempurnaan administrasi dengan cara ini tidaklah cocok.
Pada negara – negara berkembang “ tonggak – tonggak pembaharuan “ harus digalakkan dengan melalui pengutamaan usaha – usaha penyempurnaan administrasi. Usaha – usaha tersebut harus dimulai pada tingkat politik untuk membina kesiapan bagi desentralisasi serta melalui advance training bagi pejabat – pejabat tingkat menengah. Usaha – usaha tersebut dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan pelaksanaan para administrator.
Tidak diperlukan gambaran – gambaran terperinci mengenai kebutuhan training dan advance training, begitu juga dengan definisi yang tepat mengenai ruang lingkup pioritas regional maupun sub sektoral. Oleh karena itu, kepentingannya adalah untuk melatih para ahli yang mempunyai posisi untuk mengalihkan pengetahuan profesional mereka serta keterampilannya dalam kerangka kelembagaan dan kebudayaan dari negara sahabat, bukan menekankan pada pengetahuan teknis dan keterampilan organisasi mereka, malinkan memberikan sumbangan kepada pemantapan dan penyempurnaan “administrasi pembangunan”.
           

























Bab III

Penutup

Kesimpulan

·         Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari pembangunan melalui desentralisasi adalah  Visi Pembangunan Nasional mestinya tetap mengarah pada visi pemerintah Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan visi di atas, maka salah satu tugas dan tanggungjawab mendasar dari para pemimpin itu ialah membangun dan membawa daerah terkebelakang ke daerah yang lebih maju, mengurangi jumlah orang miskin, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendidikan dn kesehatan masyarakat, dan seterusnya.
·         Dalam melaksanakan pembangunan, sudah saatnya tidak menunggu pemerintah yang bergerak untuk memulai. Dalam sistem sentralistik lampau, segala sesuatu dimulai dari pemerintah. Namun dalam sistem desentralisasi ini, aspirasi rakyat dan swasta perlu didorong untuk bertumbuh dan berkembang, tanpa menanti pihak pemerintah.


Kritik & saran

  1. Seharusnya sebagai calon-calon pendidik kita harus banyak mempelajari tentang Undang-Undang yang pernah berlaku dalam negara kita. Agar nantinya kita menjadi pendidik yang benar-benar berkualitas yang tidak hanya mengerti dan menguasai satu materi ajaran saja, hal itu pula cara untuk meningkatkan pengetahuan kita.

  1. Sebagai mahasiswa yang baik. Memang sepatutnya untuk kita dapat melihat dan mengkritisi ketidaksinambungan antara pembangunan desentralisasi dengan aparat pemerintah.




Daftar Pustaka

·         Prof. Dr. H. Ateng syarifuddin, S. H.2006. kapita selekta. Yogyakarta : Citra media

No comments:

Post a Comment